Bulking adalah fase dalam dunia fitness di mana seseorang
fokus untuk meningkatkan massa otot dengan menambah asupan kalori.
Tujuannya adalah memberikan tubuh energi dan nutrisi yang cukup agar otot bisa
tumbuh optimal. Sayangnya, banyak orang beranggapan bahwa bulking selalu
identik dengan makanan mahal seperti steak, suplemen premium, atau menu ala
bodybuilder profesional.
Padahal, bulking bisa dilakukan dengan strategi yang
hemat, efektif, dan tetap sehat. Dengan pemilihan bahan makanan yang tepat,
manajemen kalori yang cerdas, serta pengaturan latihan yang konsisten, siapa
pun bisa melakukan bulking tanpa harus menguras dompet. Artikel ini akan
membahas secara detail cara bulking murah yang tetap efektif menambah
massa otot.
1. Prinsip Dasar Bulking yang Perlu Dipahami
Sebelum membahas tips hemat, penting memahami prinsip
bulking:
- Kalori
Surplus: Anda harus mengonsumsi lebih banyak kalori daripada yang
dibakar tubuh.
- Protein
Cukup: Protein adalah bahan baku utama pembentukan otot.
- Karbohidrat
sebagai Energi: Karbohidrat menyediakan energi untuk latihan intens.
- Lemak
Sehat: Lemak mendukung fungsi hormon dan penyerapan nutrisi.
- Latihan
Beban Teratur: Tanpa latihan, surplus kalori hanya akan berubah jadi
lemak.
Jika prinsip ini dipegang, bulking akan tetap berhasil meski dengan budget minim.
2. Mitos Bulking Mahal yang Harus Ditinggalkan
Banyak pemula salah kaprah tentang bulking. Berikut beberapa
mitos yang perlu diluruskan:
- Bulking
harus makan daging impor atau salmon setiap hari.
Faktanya, sumber protein lokal seperti telur, ayam, ikan air tawar, atau tahu tempe sudah sangat cukup. - Suplemen
adalah kunci bulking.
Suplemen hanya pelengkap. Yang utama tetap makanan sehari-hari. - Makan
junk food lebih mudah untuk bulking.
Meskipun kalori tinggi, junk food biasanya miskin nutrisi dan bisa merusak kesehatan.
Dengan mindset yang benar, bulking bisa murah sekaligus sehat.
3. Sumber Makanan Bulking Murah dan Bergizi
A. Protein Murah
Protein adalah prioritas utama dalam bulking. Pilihan hemat
antara lain:
- Telur
ayam (terutama putih telur) – murah, kaya protein.
- Ayam
bagian dada/paha – harga lebih terjangkau dibanding daging sapi.
- Tahu
& tempe – sumber protein nabati lokal.
- Ikan
air tawar (lele, nila, mujair) – lebih murah dibanding salmon atau
tuna impor.
- Susu
bubuk atau susu UHT – praktis untuk tambahan kalori dan protein.
B. Karbohidrat Murah
Karbohidrat menjadi sumber energi utama:
- Nasi
putih/nasi merah – makanan pokok masyarakat Indonesia.
- Kentang
atau ubi – sumber karbohidrat kompleks, harga murah.
- Oat
lokal atau jagung – baik untuk variasi.
- Mie
instan + tambahan telur/ayam – sesekali bisa digunakan untuk menambah
kalori, asalkan dikombinasikan dengan sumber protein.
C. Lemak Sehat Murah
Lemak sehat sangat penting:
- Minyak
kelapa / minyak zaitun (jika mampu) – bisa ditambahkan sedikit pada
masakan.
- Kacang
tanah / selai kacang lokal – sumber lemak dan protein.
- Ikan
lemak (lele, patin) – kaya omega-3 dengan harga terjangkau.
D. Sayur dan Buah Murah
Jangan lupakan vitamin & mineral:
- Bayam,
kangkung, sawi – murah meriah, kaya zat besi & serat.
- Pepaya, pisang, semangka – buah lokal yang bergizi tinggi.
4. Strategi Bulking Hemat
Selain memilih bahan makanan yang tepat, berikut tips agar
bulking makin murah:
1. Masak Sendiri
Membeli makanan jadi jauh lebih mahal. Dengan memasak
sendiri, Anda bisa mengatur porsi, rasa, dan kebutuhan gizi.
2. Beli dalam Jumlah Besar
Membeli beras, telur, atau ayam dalam jumlah besar (kiloan)
biasanya lebih hemat.
3. Manfaatkan Pasar Tradisional
Harga bahan makanan di pasar tradisional sering lebih murah
dibanding supermarket.
4. Gunakan Sumber Nabati
Jangan remehkan protein nabati seperti tempe dan tahu.
Selain murah, keduanya tinggi nutrisi dan kaya serat.
5. Hindari Suplemen Mahal
Whey protein atau mass gainer bisa membantu, tapi bukan kewajiban. Lebih baik alokasikan uang untuk makanan utama.
5. Contoh Menu Bulking Murah Sehari-hari
Berikut contoh menu sederhana dengan budget hemat (estimasi
Rp 30–50 ribu/hari):
- Sarapan:
Nasi + telur dadar + sayur bayam + 1 pisang.
- Snack
pagi: Susu bubuk + 2 lembar roti + selai kacang.
- Makan
siang: Nasi + ayam panggang/goreng + tempe + tumis kangkung.
- Snack
sore: Kentang rebus + susu UHT.
- Makan
malam: Nasi + ikan lele bakar + tahu goreng + sayur sawi.
- Snack
sebelum tidur: Susu + pisang.
Menu ini sudah memenuhi kebutuhan kalori, protein, karbohidrat, dan lemak sehat tanpa harus mewah.
6. Latihan yang Efektif Saat Bulking
Bulking tanpa latihan hanya akan menambah lemak. Fokus
latihan pada compound movement:
- Squat
(untuk kaki dan glutes).
- Deadlift
(punggung dan posterior chain).
- Bench
press (dada, tricep, bahu).
- Pull-up
atau lat pulldown (punggung dan biceps).
- Overhead
press (bahu dan triceps).
Latihan beban 3–5 kali seminggu dengan progressive overload (meningkatkan beban secara bertahap) akan memaksimalkan pertumbuhan otot.
7. Kesalahan Umum Saat Bulking Murah
Beberapa hal yang sering salah dilakukan pemula:
- Makan
sembarangan hanya untuk surplus kalori.
Misalnya hanya makan gorengan, fast food, atau mie instan tanpa kontrol. Ini bisa membuat gemuk tapi bukan menambah otot. - Tidak
menghitung kebutuhan kalori.
Bulking bukan berarti bebas makan. Perlu hitungan agar surplus kalori tetap terukur. - Mengabaikan
protein.
Banyak orang hanya fokus karbohidrat, padahal protein adalah bahan baku utama otot. - Latihan
tidak konsisten.
Tanpa latihan rutin, kalori tambahan hanya akan menambah lemak.
8. Estimasi Biaya Bulking Murah di Indonesia
Sebagai gambaran, dengan budget sekitar Rp 1–1,5 juta per
bulan, Anda bisa memenuhi kebutuhan bulking:
- Beras
10 kg: Rp 150.000
- Telur
10 kg: Rp 300.000
- Ayam
10 kg: Rp 300.000
- Tempe/tahu:
Rp 150.000
- Sayur
& buah: Rp 250.000
- Susu
bubuk/susu UHT: Rp 300.000
Total: ± Rp 1,45 juta/bulan → cukup untuk kebutuhan kalori harian 2.500–3.000 kalori.
Kesimpulan
Bulking tidak harus mahal. Dengan memahami prinsip dasar
bulking, memilih makanan lokal yang bergizi, serta menerapkan strategi hemat
seperti memasak sendiri dan membeli bahan dalam jumlah besar, siapa pun bisa
menambah massa otot dengan budget terbatas.
Kuncinya ada pada kalori surplus, asupan protein cukup,
latihan teratur, dan konsistensi. Jangan terjebak pada mitos bahwa bulking
harus pakai daging impor, suplemen mahal, atau menu ala atlet internasional.
Bahkan dengan makanan sederhana seperti nasi, telur, tempe, dan sayur, tubuh
tetap bisa bertumbuh dan otot bisa berkembang maksimal.
Dengan strategi ini, bulking murah bukan hanya mungkin, tapi
justru lebih realistis dan sustainable untuk jangka panjang.